Senin, 21 Mei 2012

Tari Cangget (Lampung Tradisional Dance)



Tari Cangget meruapakan tarian yang berkembang di Lampung,  Lampung merupakan sebuah provinsi yang letaknya paling selatan di Pulau Sumatera. 

Konon, sebelum kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia atau tahun 1942, Tari Canget selalu ditampilkan  pada setiap acara yang berhubungan dengan gawi adat, seperti upacara mendirikan rumah, panen raya, dan digunakan untuk mengantar orang yang akan pergi menunaikan ibadah haji. Pada saat tari dipentaskan, orang-orang akan berkumpul menyaksikan pertunjukan ini, baik tua, muda, laki-laki maupun perempuan, hal ini bertujuan selain untuk mengikuti upacara, juga digunakan untuk berkenalan dengan sesamanya. Tarai Cangget ini biasa ditarikan oleh pemuda dan pemudi.

Waktu Tari Cangget ditarikan biasanya para orang tua memperhatikan dan menilai gerak-gerik mereka dalam membawakan tarian ini. Kegiatan seperti ini oleh masyarakat Lampung disebut dengan nindai. Tujuannya pun tidak hanya sekedar melihat gerak-gerik pemuda atau pemudi saat sedang menarikan Tari Cangget, melaiinkan juga untuk melihat kehalusan budi, ketangkasan dan keindahan ketika mereka berdandan dan mengenakan pakaian adat Lampung.

Bagi para pemuda atau pemudi kesempatan ini juga bisa dijadiakan sebagai arena pencarian jodoh. Dan apabila ada yang saling tertarik dan orang tuanya setuju, maka mereka akan meneruskan ke jenjang pernikahan.

Tarian cangget yang menjadi ciri khas orang Lampung ini sebenarnya tidak hanya satu macam saja melaiinkan terdiri dari beberapa macam antara lain adalah :

Tari Cengget Nyampuk Temui, adalah tarian yang dibawakan oleh para pemuda dan pemudi dalam upacara menyambut tamu agung yang berkunjung ke daerahnya.

Tari Cangget Bakha, adalah atrian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi pada saat bulan purnama atau setelah selesai panen(pada saat upacara panen raya).

Tari Cangget Penganggik, adalah tarian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi saat mereka menerima anggota baru. Yang dimaksud dengan anggota baru adalah para pemuda atau pemudi yang berubah statusnya dari kanak-kanak menjadi dewasa. Perubahan setatus ini terjadi setelah mereka melakukan upacara busepei(kikir gigi).

Tari Cangget Pilangan, dalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat mereka melepas salah seorang anggotanya yang akan menikah dan pergi ke luar dari desa, mengikuti isteri atau suaminya.

Tari Cangget Agung adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat ada upacara adat pengangkatan seseorang menjadi Kepala Adat( Cacak Pepadun). Pada saat upacara pengangkatan ini, apabila Si Kepala Adat memiliki seorang anak gadis, maka gadis tersebut akan diikutsertakan dalam tarian Canggget Agung dan setelah itu ia pun akan dianugerahkan gelar inten, Pujian, Indoman dan Dalom Batin,

Walaupun Tari Cangget ini terdiri dari beberapa macam, namun paa dasarnya tarian ini memiliki gerakan-gerakan yang relatif sama. Peralatan musik yang diguakan untuk mengiringi tarian ini diantaranya adalah canang, lunik8-12 buah, bende sebuah, gujeh sebuah, gong 2 buah, gendang 1 buah dan pepetuk 2 buah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar