Candi Jago didirikan pada masa Kerajaan Singhasari pada
abad ke-13. Candi ini terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang,
Jawa Timur, atau sekitar 22 km dari Kota Malang. Candi Jago memiliki
keunikan tersendiri, yaitu bagian atasnya hanya tersisa sebagian konon
menurut cerita masyarakat setempat yang sebagian lagi hilang karena
tersambar petir.
Candi ini pertama kali didirikan atas perintah raja Kertanagara untuk mnghormati ayahhandanya, yaitu raja Wisnuwardhana, yang berkuasa padatahun 1268. Lalu Adityawarman mendirikan candi tambahan dan menempatkan Arca Manjusri.
Candi Jago menghadap ke timur, pintu candi berada di
sebelah barat, candi ini mempunyai bentuk berunduk-unduk. Pada dinding
luar kaki candi dipahatkan relief-relief Kunjarakama, Arjunawiwaha,
Anglingdharma serta cerita fabel. Untuk mengikuti urutan cerita relief
Candi Jago Anda bisa berjalan mengelilingi candi searah putaran jarum
jam(pradaksiana).
Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden
berunduk, keseluruhan candi ini memiliki panjang 23, 71 m,lebar 14 m,
dan tinggi 9,97 m. Bangunan Candi Jago nampak sudah tidak utuh lagi.
Badan candi disangga oleh tiga buah teras. Bagian depan teras menjorok
dan badan candi terletak di bagain teras ke tiga. Secara pasti bentuk
atap candi belum diketahui, namun ada dugaan bahwa bentuk atap candi
Jago menyerupai Meru atau Pagoda.
Pada sudut kiri candi(barat laut) terlukis awal cerita binatang seperti halnya cerita Tantri.
Cerita ini terdiri dari beberapa panel. Sedangkan pada dinding depan
candi terdapat fabel. Pada sudut timur laut terdapat rangkaian cerita
Buddha yang meriwayatkan Yaksa Kunjarakarna. Ia pergi kepada dewa tertinggi, yaitu Sang Wairocana untuk mempelajari ajaran Buddha.
Beberapa hiasan dan relief pada kaki candi , cerita yang mengisahkan tentang raksas Kunjarakarna ingin menjelma menjadi manusia. Lalu ia menghadap Wairocana dan menyampaikan maksudnya. Setelah diberi nasehat dan patuh pada ajaran Buddha, akhirnya keinginan raksasa pun terkabul.
Pada teras ketiga candi berkisah tentang cerita Arjunawiwaha yang meriwyatkan pernikahan dengan Dewi Suprabha sebagai hadiah dari Bhatara Guru setelah Arjuna mengalahkan raksasa Niwatakawaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar